Salak adalah tanaman berduri yang sekarang tidak begitu diminati oleh manusia. Tidak banyak orang yang mau menanam atau mengembangbiakkan salak.banyak orang yang tidak mau membudidayakan salak karena harga salak yang murah, tetapi ada salak yang masih banyak diminati orang dan ditanam yaitu salak pondo. Berbeda dengan salak lokal,jika salak lokal mempunyai rasa manis,asam, bahkan pahit. Tidak dengan salak pondo ini. Rasanya manis dan tidak pahit atau pun asam. Sehingga banyak orang yang masih menyukai salak ini.

Gambaran produksi itu jelas memperlihatkan lonjakan pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Perkiraan produksi salak di seluruh Jawa sampai tahun 1980an hanya berkisar antara 7.000 – 50.000 ton, dengan wilayah Jawa Barat menyumbang kurang lebih setengah dari jumlah itu.[3]
Salak pondoh sendiri ada bermacam-macam lagi variannya. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah pondoh super, pondoh hitam, pondoh gading, pondoh nglumut yang berukuran besar, dan lain-lain. Di wilayah DIY, sentra penghasil salak pondoh ini adalah kawasan lereng Gunung Merapi yang termasuk wilayah Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Salak pondoh nglumut atau kerap pula disebut salak nglumut, namanya diambil dari nama desa penghasil varietas salak unggul ini yaitu Desa Nglumut yang juga berada di hamparan Merapi dan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kini perkebunan salak pondoh telah meluas ke mana-mana, seperti ke wilayah Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Kuningan dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar